pagi esok harinya mempunyai makanan yang cukup, walaupun itu seorang bayi yang lahir sebelum
shalat Iedul Fitri, wajib dibayarkan zakat fitrahnya. Dan bahkan uniknya seorang musytahikpun jika ia
menerima zakat fitrah dari zakat fitrah orang lain dan melebihi dari cukup untuk malam Iedul Fitri dan
besoknya maka diapun harus membayarkannya. Hal ini pernah disabdakan oleh Rasulullah saw bahwa
beliau mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa (Ramadhan) dari
perbuatan sia-sia dan keji. Dan merupakan makanan bagi para orang miskin. Maka barang siapa yang
menunaikannya sebelum shalat 'Iedul Fitri, maka ia sebagai zakat (fitrah) yang diterima (sah) dan
barang siapa yang menunaikannya sesudah shalat 'Iedul Fitri, maka ia dianggap sebagai shadaqah biasa
(bukan zakat fitrah) (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Dan didalam hadits lain beliau bersabda:
“Cukupilah mereka (fakir miskin) pada hari ini (malam hari raya ‘Iedul Fitri) dengan zakat fitrah.”
(HR Daruquthni)
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa Zakat Fitrah itu berfungsi untuk menyucikan dan
menambali kekurangan-kekurangan dari amalan yang kita kerjakan di bulan Ramadhan, khususnya
amalan shaum. Disamping itu zakat fitrah ini tentu mengemban misi sosial diantara kaum yang mampu
dengan yang dhuafa, berbagi rasa hingga dihari Iedul Fitri ini tak ada seorangpun diantara kita kaum
muslimin yang bersedih, khususnya yang dikarenakan oleh kekurangan makanan dan semua harus
gembira. Kemudian zakat fitrah ini berfungsi sebagai pembawa amalan-amalan kita selama Ramadhan
kepada Allah swt sebagaimana yang dikatakan Rasulullah saw dalam sebuah hadits beliau:
“Puasa bulan Ramadhan tergantung antara langit dan bumi, dan tidak akan dilangsungkan ke hadhirah Allah,
kecuali ia mengeluarkan zakat fitrahnya”.
Join The Community